Senin, 18 Agustus 2014

Mengapa Diam?

Masih terekam dalam benakku caramu memancing tawa.
Ganteng ini benar-benar menyiksaku,katamu.
Terang saja aku terpingkal.
Dasar play boy cap kecoa.
Sudah beristri obralan ganteng,gak bakal laku!?

Tapi aku salut padanya, usia dua puluh tahun sudah berani menikah.

Sial!
Sengaja benar membuatku "kangen"
Pengen ngejitak.
Setelah candanya yang tidak biasa,
Kini dalam pembaringan.
Hidup diantara kematian.

Pagi buta, berpacu dengan kecepatan maha dahsyat
Dihantam olehmu sebuah truk besar itu.

Anak kecil, tahu tidak istrimu sangat khawatir.
Menunggu matamu terbuka.

Ayolah buka matamu.
Lihat mata orang yang kau kasihi membiru menantimu.
Itu karena airmata mereka sudah habis.

Hey,cilo melting sugar menunggumu juga lho.
Ayo lekas bangun.

Rindu

Aku


Rindu


Pada diriku


Yang hilang...

Alif

Ku temukan dirimu di jalanan sunyi.
Tenggelam dalam palung ujian terdalam.
Benua biru adalah mimpimu sejak dulu.

Dirimu yang selalu sendiri, menepi dari hingar bingar dunia..
Berjalan sendiri, berjuangpun sendiri.
Apakah engkau menangis Alif?

Usah bersedih, mimpimu akan menjadi nyata.
Jikalah dunia ini tak mengizinkanmu menapakkan kaki di sana,biarlah aku memohon izin pada pemilik dunia untukmu sahabat terbaikku...