Senin, 09 Januari 2017

Takdir Sebuah Naskah

Naskah mempunyai bakat dan takdirnya sendiri-sendiri. Ada yang naskah yang menjadi viral, laku keras dipasaran, ada pula yang bernasib ditolak editor, bahkan tak dilirik sedikitpun.

Jika naskahmu ingin diterbitkan, maka taklukkanlah editor. Mengapa harus editor? Karena editor adalah representasi dari penerbit itu sendiri. Selain itu editorlah yang menjadi jembatan antara penerbit, penulis dan pembaca. Sudah tentu editorlah yang mengerti seluk beluk sebuah penerbitan dan memahami peluang pangsa pasar, juga memprediksi naskah tersebut akan laku di pasar atau berakhir menjadi onggokan buku berdebu yang tak menarik minat pembaca.

Berikut ini ada beberapa langkah agar naskah memikat editor dan diperhitungkan untuk terbit.

1. Ide cemerlang.
Galilah ide yang spesial, segar, berpeluang menjadi trending topik, tidak klise, dan membuat penasaran. Bagaimapun penerbit adalah perusahaan yang berbasis profit oriented, karena itu naskah harus memperhatikan pangsa pasar, dan momentum yang tepat agar penerbit tidak kesulitan menjual saat naskah terbit.

2. Judul menarik.
Bayangkan ada ribuan bahkan ratusan ribu naskah yang masuk ke meja redaksi. Maka yang pertama kali dibaca olehnya adalah judul. Karena itu buatlah judul yang mampu membius redaksi agar mau membaca naskahmu.

3. Kalimat pembuka mempesona.
Kalimat pembuka mampu menentukan naskah terbit atau tidak. Karena bisa saja judul menarik, gagasan bagus, namun ternyata kalimat pembukanya diluar ekspekstasi, mengecewakan, bahkan mungkin garing. Tidak menarik untuk membaca halaman selanjutnya, sudah tentu naskahmu tidak akan terbit.

4. Tema sesuai rencana penerbitan.
Penerbit biasanya telah menentukan tema tertentu dalam jadwal penerbitannya. Naskah yang sesuai tema tentu lebih berpeluang untuk diterbitkan dari naskah yang menumpuk dengan tema yang tidak sesuai. Maka, tidak ada salahnya menanyakan kepada pihak penerbitan tema apa yang akan diterbitkan beberapa bulan kedepan, agar naskah berpeluang untuk terbit.

5. Ejaan sesuai EYD
Cara penulisan sangat serampangan, misalnya tanpa spasi, penuh typo, jenis hurufnya sangat nyentrik dan berukuran sangat kecil, tentu bisa membuat mata editor lelah dan bekerja ekstra untuk mengedit naskah. Jika ada naskah yang lebih rapi dalam penulisan ejaan, dengan tema yang sama sudah tentu editor akan berpaling bukan?

6. Punya nama besar, dikenal banyak orang dan terkonsep.
Naskah akan sangat diperhitungkan jika naskah tersebut milik seseorang yang mempunyai basis followernya banyak baik di twitter, instagram, fan page facebooknya puluhan ribu, subscriber youtubenya banyak, mempunyai relasi yang bagus dengan para tokoh, atau mempunyai jaringan komunitas bermember dengan konsep rencana penjualan yang memukau. Penerbit mana yang tidak tergiur ketika naskahmu terbit, banyak orang mengantri untuk membelinya.

Sesederhana apapun naskah tulisanmu, buatlah editor terkesan. Bukan hal yang mustahil naskahmu terbit. Mari menulis dan berkarya. Semangat.