Minggu, 18 Februari 2018

Meet UP Blogger Muslimah Bersama Peggy Melati Sukma

Assalamu'alaikum, ada yang inget ga sama tokoh do sebuah sunetron jaman old dengan jargon "Pusiiiiiiing..... Pusiiiiing.... Pusiiiing....!" sambil nepokin jidat, kalo nyebut nama panjangnya ngalahin Comuter Line Jabodetabek sekali tarikan nafas.
 Iyap bener banget dia tak lain adalah teh Peggy Melati Sukma, yang kini mempunyai nama hijrah Khadija. Masya Allah kalo denger nama Khadija, pasti inget cintanya Rasulullah yang begitu dalam dan indah. Cinta yang penuh ketulusan, saling support, cinta tanpa syarat.
Blogger Muslimah pada tanggal 10 Februari 2018 kemarin mempertemukanku dengan  Teh Peggy Melati Sukma atau sekarang lebih dikenal dengan nama Khadija yang perjalanan hijrahnya begitu menyentuh hati di Proxsis IT Learning Center Jakarta .
Kepo gak sih dengan kisah perjalanannya yang memukau, udah cantik, cerdas, tajir melintir, punya banyak yayasan sosial, perusahaan dimana-mana, tiba-tiba menghilang di layar kaca. Tau-tau udah berhijab, dan sekarang pakai niqab lho. Meski pake niqab cantiknya tetap memancarkan pesona kecerdasan dan keteguhan.
Baiklah kita simak perjalan hijrah beliau yuk...!
Teh Khadija memaparkan bahwasanya hijrah bukanlah sebuah pencapaian, tetapi sebuah perjalanan. Hijrahpun tak perlu menunggu kapan waktunya. Karena, semenjak kita dilahirkan kita adalah hijrah itu sendiri. Ketika jasad dan ruh bersatu di alam rahim Allah hijrahkan kita ke dunia. Setelah itu Allah pisahkan kembali jasad dan ruh. Jasad dihijrahkan kepada tanah, sementara ruh melanjutkan perjalan.
Sepertinya hidup akan benar-benar dimulai setelah melalui pengadilan Allah di padang Mahsyar. Disanalah ada hisab dan mizan, dimana semua amal akan diperhitungkan dan akan mendapatkan balasan berupa surga atau neraka.
Hijrah secara maknawi berarti perjalanan untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah menuju perintah Allah. Jika hijrah hanya sekedar berhenti dari maksiat tanpa menuju ketaatan pada Allah itu tidak akan ada artinya, hanya diam ditempat. Berislam yang artinya berserah diri kepaa Allah, bukan berarti pasrah dan tak berjuang apa-apa. Tetpi harus diperjuangkan agar menjadi lebih baik di mata Allah.

Biasanya ketika seseorang tiba-tiba mengenakan hijab, niqab, kebanyakan orang membranding mereka sudah berhijrah. Menurut teh Khadija ( Peggy Melati Sukma ) itu adalah sebuah proposal, permohonan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar mengubah hidupnya menjadi lebih baik dimata Allah bukan dimata makhluk. Karena hidup bukan hanya sekedar menutup aurat semata. Ia harus meluruskan akidahnya agar tidak menduakan Allah dengan apapun.

Ada pesan penting buat emak-emak dan calon emak  agar menanamkan ketauhidan dimasa keemasan anak. Pokoknya jangan menjadikan anak sebagai prioritas kedua, ketiga dan seterusnya. Penanaman ke tauhidan pada anak harus nomor satu. Soalnya tidak ada jaminan anak akan tumbuh sejalan keinginan orang tua. Tidak ada jaminan keimanannya tetap kokoh. Teh Khadija mengisahkan jika orang tuanya lalai menanamkan ketauhidan semasa kecilnya, ketika terjebak dalam jeratan dunia akan lebih sulit merecallnya kembali.

Menurut pengakuan teh Khadija, tokoh Peggy dalam sinetron yang centil, bawel, lenjeh memang sangat berbeda jauh dengan karakter aslinya. Tetapi berkat tokoh inilah teh Khadija semakin dikenal, tawaran job membludak sana-sini. Sayangnya disinilah sebuah titik dimana teh Khadija semakin terikat dengan "dunia" mulai mengabaikan alarm-alarm dari Allah dengan cara yang halus. Semakin diabaikan alarm itu maka jalan menuju popularitas kian membumbung aktivitas sosialnyapun kian meluas ke kancah internasional.

Hingga disuatu masa, dalam puncak kejayaannya, Allah mengepungnya dengan berbagai macam ujian. Ia jatuh sejatuh jatuhnya hingga sosok yang setangguh Peggy merasa tidak sanggup berdiri tegak kembali seperti sebelumnya.

Sungguh sakit yang sesakit-sakitnya, lemah yang selemah-lemahnya. Dunia keartisanpun ditanggalkan. Peggy Melati Sukma menghilang, berbagai media mencoba mengendus keberadaanya namun sia-sia.
Dalam kepungan masalah yang tak berujung membuatnya merasa butuh pertolonganNya. Alhamdulillah kini teh Peggy semakin menginspirasi. Bahkan kiprahnya dalam dunia sosial kini telah sampai hingga bumi Palestina. Itulah awal nama Khadija harus mulai dipublikasikan, karena rekanan dari bumi Syam kesulitan dalam penyebutan nama Peggy dan merekapun lebih mengenal teh Peggy dengan sebutan Khadija.  
Semoga Urban Syiar Project yang berkonsentrasi pada dakwah, sosial, dan kemanusiaan, yang dibentuk teh Khadija semakin mewangi ke seluruh penjuru dunia. Dengan membeli produk daari Urban Syiar Project berarti turut bersedekah untuk saudara muslim termasuk yang berada di Palestina dan negeri lainnya. Produknya ada buku, hijab, baju dan masih banyak lagi.

Beruntung sekali rasanya bisa ikut meet up Blogger Muslimah. Proxsis IT Learning Center tempat yang aman dan nyaman untuk meet up. Ruangannyapun didesain unik mirip Kafe membuat suasana santai dan nyaman sangat terasa. Veny Ferawati Nirmala Sari selaku Direktur Proxsis IT Learning Center turut memberi sambutan yang baik kepada Blogger Muslimah.

Gada door prize gak rame betul? Ssstt Shalira Syar'i busana muslim dan muslimah berkualitas premium bagi-bagi hadiah.Ketika tiba di lokasi meet up disambut Goodibag dari Hijab Alsa, hijab bolak balik warna Abu-abu dan hitam cantik banget, gak nerawang tapi tetep adem.
Yummy nyicip kue kekinian yang amboi enaknya kelezatan HQQ dari Ah Mah Cake. Kue brand Internasional lho, so pasti lembut gak seret ditenggorokan, dan bikin mau lagi.
 
Penutupan acara Meet Up Blogger Muslimah heboh banget karena banyak doorprize, dan yang paling asik adalah sesi foto bersama. Semoga Blogger Muslimah semakin menginspirasi.