Minggu, 24 Mei 2015

Seberapa Siapkah Menikah

Banyak diantara kita yang menginginkan pernikahan, namun tidak siap dengan resiko pernikahan itu sendiri. Itulah sebabnya setelah menikah merasa syok, karena tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan pasangan. Bahkan karena ketidak siapan menjadi orang tua kerap menjadikan anak sebagai korban trial mendidik. Sehingga anak tumbuh dengan lingkungan yang serba penuh emosi.

Pernikahan yang tak lebih dari sekedar ambisi, atau hanya karena tuntutan usia tanpa dibarengi kesiapan mental dan minimnya ilmu dalam mendidik anak membuat rumah yang seharusnya menjadi surga bagi pemiliknya berubah menjadi neraka.

Persiapan menikah tak cukup hanya sekedar siap secara finansial. Tetapi juga dibutuhkan kesiapan mental, kedewasaan, kematangan berfikir, bijak mengelola emosi, dan harus punya passion yang jelas. Karena menikah bukan hanya mempertemukan dua individu yang berbeda. Tetapi juga karakter, pola fikir, pola sikap, kultur budaya, dan seabrek perbedaan lainnya.

Tidak ada kata terlambat menikah, daripada menikah dengan orang yang salah. Karena itu menjelang pernikahan matangkanlah visi misi pernikahan. Karena menikah bukanlah permainan, atau sekedar melegalkan hubungan 'suami-istri' belaka. Tak sedikit ditemukan orang yang dikira matang secara keilmuan dalam agama ternyata hancur pernikahannya. Karena apa? Tentu saja karena tidak mempunyai passion yang sama dalam membangun keluarga. Sehingga suami istri tidak menjadi team yang solid untuk membangun peradaban besar yang berawal dari keluarga.

Jomblowers, jangan tergesa-gesa menikah namun jangan pula menundanya. Karena segera bukanlah tergesa-gesa. Fikirkan dengan matang, bicarakan tujuan menikah, mohonlah ridho orang tua. Lalu menikahlah karena Allah. Ingatlah jika dalam perjalanan pernikahan itu terjadi perceraian karena ego sendiri, dirimu telah mengkhianati ikrar karena Allah tersebut.

Wallahu'alam.

Sabtu, 07 Maret 2015

Sepasang Kaki

Bersahabatlah layaknya kaki kiri dan kanan.
Berbeda bentuk, berbeda langkah, namun bersinergi.
Saling melengkapi, berjuang untuk satu tujuan hidup.
Saat langkah kaki kanan mengayun ke depan seakan kaki kiri tertinggal.
Manakala kaki kiri menyusul seakan kaki kanan tertinggal,
Begitu seterusnya.
Melelahkan jika melompat-lompat. Tak ada yang mau tertinggal langkah namun tak menyokong langkah lain untuk maju terlebih dahulu.
JaraK tempuh terasa lebih jauh, energi terbuang lebih banyak.

Akan terasa menyedihkan dan menyakitkan jika harus berjalan satu kaki padahal mempunyai sepasang kaki yang utuh. Itulah sebabnya dalam menggapai satu tujuan hidup bersama, kita harus saling support dan mesti mengesampingkan ego.

Selasa, 17 Februari 2015

Manajemen Waktu

Resume Kulwapp IIP Bandung #1
Jum'at,13 Februari 2015
Pukul 20.00-21.00
Narasumber : Septi Peni Wulandani

Host : Nia
Co-Host : Mesa
Admin : Shofi

MANAJEMEN WAKTU

“Dan mereka berkata” kehidupan ini tidak lain saat kita berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan (mematikan) kita kecuali dahr (perjalanan waktu yang dilalui oleh alam).” (QS Al-Jaatsiyah: 24).

Melihat ayat di atas betapa tingginya makna waktu untuk kehidupan kita.Waktu adalah harta yang sangat mahal, melebihi uang, tapi banyak diantara kita yang menyia-nyiakan. Waktu adalah kehidupan, kita semua diberi waktu sama,tetapi pemanfaatan terhadap waktu setiap orang berbeda. Bagaimana dengan waktu anda, para Ibu Profesional?

Melihat sosok seorang ibu biasanya identik dengan multitasking person, dan banyak diantara kita merasa pekerjaan ibu tiada habisnya :(

Mari kita lakukan fine tuning terlebih dahulu, dengan cara :

a. Tuliskan 3 hal yang paling penting dalam hidup kita

b. Tuliskan 3 hal yang paling tidak penting dalam hidup kita
c.Waktu anda lebih banyak untuk yang mana?

Setelah itu bagilah waktu kita dalam tiga hal besar yaitu :

a.Amal Jariyah : contoh :masukkan rutinitas pekerjaan kita di rumah dalam kategori ini, selain amal yang lain.

b.Memiliki Anak yang sholeh/ah : contoh : masukkan aktivitas mendidik anak dan mengelola keluarga disini.

c.Ilmu yang bermanfaat : contoh : masukkan aktivitas menuntut ilmu baik offline maupun online disini.

Ingat tiga hal tersebut akan kita bawa sampai mati, jadi mengapa tidak kita penuhi waktu-waktu kita dengan tiga hal tersebut?

Bagaimana strateginya ?

a. Masukkan tiga aktivitas di atas menjadi 3 aktivitas utama anda setiap hari. Berikan waktunya dan patuhi dengan tepat.

b. Patuhi cut off time ( berikanlah reminder saat satu aktivitas hampir selesai, dan segera berganti ke aktivitas yang lain)

c. Minimkan aktivitas yang tanpa perencanaan. Anda harus bisa mengatakan TIDAK.

BONUS WAKTU
Hanya orang yang sibuk dan waktunya penuh berarti yang akan mendapatkan BONUS WAKTU. Kalau anda mengatur waktu dengan benar, maka akan merasakan sangat banyaknya bonus waktu. Misal saat di perjalanan, saat menunggu dokter dll. Apa yang harus kita lakukan?

a. Gunakan bonus waktu untuk pengembangan diri

b. Selalu bawa amunisi, bisa buku, catatan dll.

c. Penentu kualitas diri kita.

Mulai hari ini tidak ada lagi para ibu di Komunitas Ibu Profesional yang menggunakan bonus waktunya dengan ngerumpi, ngobrol tak menentu. Bacalah buku, menulis ide, dan aktivitas lain yang meningkatkan kualitas kita. Dan berkomitmenlah untuk melatih moral character kita dengan menegakkan value "always on time"

Salam Ibu Profesional

Septi Peni www.ibuprofesional.com twitter : @septipw FB : Septi Peni Wulandani

Sesi Tanya Jawab
1⃣ Teh Yunita : mau nanya kalo yang dimaksud dengan selesai dengan diri kita sendiri itu apa?
1⃣ teh yunita : selesai dengan diri kita itu artinya kita sudah bisa melepaskan ego pribadi, lebih bijak, dan sudah tidak memerlukan pengakuan dari pihak lain. Kita sdh menerima diri kita apa adanya. Tidak akan membandingkan dg orang lain. Krn orang yg sdh selesai, hanya bisa dibandingkan dg dirinya sendiri✅
2⃣ Teh Wiwik : Ibu, bagaimana mengendalikan perasaan perfeksionis, yg kalo ga kesampean kdg jd kepikiran saat cut off time tp sdh hrs lanjut ke pekerjaan lain?
2⃣ teh wik, harus belajar mengatasinya. Disiapkan dari awal saat kita akan mulai pekerjaan tersebut, siapkan alarm sbg penanda 5 menit lagi kita harus selesai. Patuhi dan terima, satukan pekerjaan yg belum selesai pada tempatnya, shg tidak mengganggu pandangan mata dan pikiran kita saat cut off time✅
3⃣teh Ai : tentang pembagian waktu yg 3 diatas, adakah porsi idealnyanya dalam 24 jam (perbandingannya)? Manakah yg lebih utama?
3⃣ teh ai, diantara 3 tersebut semuanya penting, nah yg terpenting sesuaikan dg kondisi kita, kl yg sdh punya anak , aktivitas mendidik anak menjadi yg terpenting. Tp kl belum maka tentukan 2 hal antara amal jariyah/ ilmu yg manfaat. Idealnya 3 hal ini ada dlm aktivitas harian kita.
4⃣ teh Nia : saya diamanahi dalam sebuah organisasi dakwah. Seringkali tuntutan tugas di sana menyita waktu utk anak2. Dgn kondisi aktifitas yg kadang tdk bisa diprediksi.
Memang tdk sering sih.
Gimana ya bu menyiasatinya?
4⃣ teh nia : masukkan aktivitas organisasi dakwah ini dlm kategori amal jariyah. Kemudian masukkan di kuadran kegiatan "importan not urgent" artinya itu kegiatan penting tp tdk boleh mendesak harus direncanakan dg baik. Karena kl serba mendadak akan menganggu aktivitas mendidik anak✅
5⃣teh Risa : Kadang ketika aktifitas yg dilakukan terasa bgitu melelahkan dan merasa butuh istirahat bbrpa saat (seperti tiduran), apakah ini trmasuk membuang-buang waktu? bgaimana agar istrhat kita pun ttp bermakna dalam kaitannya dengan "faidza faraghta fanshab"?
5⃣ teh risa, istirahat itu sangat penting, agar tidak sia-sia niatkan sebagai amal jariyah kita pada tubuh yg ingin mendapatkan haknya, penuhi kebutuhan tubuh kita sesuai fitrah, agar ia mau bekerjasama dg kita menjalankan amalan yg lain✅
6⃣ teh shofi : Apakah kita harus selalu membuat dan mengevaluasi jadwal harian rutin setiap hari? Bagaimana apabila ada hal2 yg mendadak shg tdk sesuai perencanaan? Atau jika kondisi anak2 lbh 'heboh' dari biasanya?
6⃣ teh shofi merencanakan dan mengevaluasi kegiatan kita itu hukumnya wajib. Tinggal kita kelola saja, kl tdk bisa harian, maka buat mingguan. Gunakan bantuan beberapa perangkat yg kita miliki spt organizer di hp, sbg sekretaris pribadi kita. Shg kita tdk perlu waktu banyak untuk aktivitas perencanaan dan evaluasi.
Kl ada hal mendadak, lakukan aktivtas wajib di hari berikutnya dg porsi lebih banyak✅
7⃣ Teh Syifa: Apabila ketiga aktivitas utama tdk dilakukan dalam 1 hari bagaimana? Misal hari ini khusus mendidik anak, besoknya amal jariah..
7⃣ teh syifa : dr tiga aktivitas tsb pastikan 1 yg harus selalu ada. Misal mendidik anak bagi yg sdh memiliki, hukumnya wajib setiap hari. Yg lain bisa ditambahkan ✅
8⃣. Teh Ropy:
Bagaimana menghadapi keadaan yg diluar rencana, contoh: dijadwalkan aktivitas pembelajaran bersama anak selesai pada waktu tertentu ternyata diakhir aktivitas anak tantrum, sehingga merembet pada kepatuhan waktu yg lain. Adakah tips khusus utk hal tsb, misalkan ada rencana yg boleh ditolerir (mengambil waktu me time atau lainnya)
8⃣ teh ropy, apabila menghadapi keadaan di luar rencana, maka korbankanlah kegiatan selingannya. Seperti yg pernah saya berikan di seminar, ada toples, 3 bola tenis dan beras. Toples adalah waktu, bola tenis adlh aktivitas utama, dan beras aktivitas selingan. Yg perlu anda masukkan adlh 3 bola tenis dulu, baru beras dan bisa ditutup toplesnya. Tapi kl beras dulu, baru bola tenis, toples jadi tidak cukup.
Maka kl ada hal yg mendadak, 3 keg besar tetap jalankan. Selingan2 yg kita kurangi✅
9⃣ teh Nia : Dengan bergabung di berbagai forum dan kajian sebenarnya kita seringkali "kebanjiran" ilmu.
Kadang sampai "luber" 😁.
Boleh tdk kita moratorium agar bisa mempraktekkannya satu2?
9⃣ menuntut ilmu itu wajib, tapi menjadi tidak amanah apabila tidak diamalkan. Maka caranya setiap kali selesai ikut kajian, ambil nilai baik yg bisa kita kerjakan, dan memberikan perubahan pada diri kita.
Tinggalkan forum yg tidak membuat anda berubah dari hari ke hari. ✅
πŸ”ŸTeh Kurnia
Bu, kalau ibu sendri apabila ada "me time" aktivitas apa yg dkrjakan? 😊
πŸ”Ÿhihi teh kurnia penasaran ya? Aktivitas me time yg paling saya sukai, bercengkerama di kasur bareng keluarga, ngeteh, ngopi dll.✅
1⃣1⃣ Teh Anggi
Bagaimana managemen waktu untuk ibu yg bekerja hampir 12jam diluar rumah?
1⃣1⃣ ibu yg bekerja di ranah publik itu harus punya doble energi, istilah mobil doble gardan. Bgm caranya?
a. Rapikan dulu management domestik anda. Buat management menu, management pendidikan anak, management keuangan kel dll.
b. Pastikan ada orang yg sdh kita latih yg bisa menerima delegasi , di bawah tanggung jawab kita
c. Berangkat kerja harus dlm kondisi cantik dan segar, pulang ke rumah harus LEBIH CANTIK dan LEBIH SEGAR
d. Prioritaskan anak ketika pulang,✅
1⃣2⃣ Teh Shofi: Kalau boleh, saya ingin mendapat gambaran kegiatan yg dilakukan bu septi kpd enes, ara, dan elan saat ketiganya menjalani HE? Apabila ada kegiatan mereka yg blm selesai pd waktunya apakah berlaku cut off atau lbh flexible?
1⃣2⃣ teh shofi : anak-anak kami latih untuk memanage waktunya sendiri, kemudian kita diskusikan. Misal menurutmu apakah cukup belajar gitar ini hanya 30 menit? Kl ya, maka dia harus bertanggung jawab akan apa yg disepakatinya. Maka tiap hari kita evaluasi, bgm anak-anak menjalankan aktivitas hari ini.kl ada yg perlu direvisi, sgr revisi. ✅
1⃣3⃣ Mulai usia brp memanaje sendirinya? Teh shofi
1⃣3⃣ sejak 8 th >, 0-7 th saya lebih flexible ke anak2, mereka menikmati waktu yg saya buat, misal dr jam 7- 14 adlh waktu saya main sama mereka. Maka jam 13.55 saya yg remind unt beralih aktivitas lain untuk diri saya.✅

Alif

Alif,
Apa kabarmu hari ini?
Semoga selalu dalam lindungan Allah..


Malam itu, aku benar-benar merasa putus asa
Mendengar kabar dirimu hidup diantara kematian.
Hari-hariku mendung,
Bibirku bisu,
Tapi hati ini, berbincang amat ramai.

Aku ingin engkau tetap hidup.
Mimpimu masih panjang.
Jalan masih terbentang luas.
Eropa menanti kehadiranmu

Saat engkau membuka mata, ingin rasanya aku ada di hadapanmu.

Dan berkata, "Allah sangat mencintaimu, mensucikanmu saat dalam kepayahan."

Bukalah Matamu Alif,
Dan rasakanlah cinta yang tulus ada disekelilingmu..

Dalam hitungan detik, dirimu menyeretku pada gudang memori yang penuh warna.
Dalam sekejap jiwamu menculikku ke tanah kelahiranmu.

Maafkan aku, rupanya Allah belum mengizinkanku ke sana,
Meski hatiku amat ingin menemuimu.




Senin, 16 Februari 2015

Berdoa atau Memaksa

Apa yang akan kau lakukan, ketika tiba-tiba ada seseorang yang memaksa masuk ke dalam rumah dengan paksa?
Terus menggedor-gedor, mendobrak sekuat tenaga, ketakutan bukan?
Nalurimu akan mengeluarkan pertahanan yang kokoh,
Bahkan amat sangat mungkin bersembunyi.

Seperti itulah jika dirimu memaksa masuk pada sekeping hati yang terkunci.

Seperti itu pula ketika engkau berdoa dengan memaksakan kehendak Illahi.
Jadilah tamu yang beradab, maka tuan rumah akan menghidangkan sajian istimewa.

Selasa, 27 Januari 2015

Hakikat Kematian

Mereka yang waras, tidak akan takut menghadapi kematian. Karena, sebenarnya, kita tidak pernah akan mati. Kita hanya berpindah dari satu dimensi ke dimensi lainnya dan semua skenario ini telah diatur, ada "Sesutu" Yang Maha, Pengendali semesta dan seluruh yang ada di dalamanya. Mereka yang waras dan yakin, hanya akan takut terhadap segala konsekuensi yang akan ditemuinya pada dimensi berikutnya. Kehidupan hanyalah sebuah permainan yang memiliki aturan yang sangat sempurna yang telah diatur oleh Dia Yang Maha Sempurna. Ini seperti permainan otomatis, seperti, pepatah, menanam padi akan tumbuh padi.

Ibarat permainan yang memiliki aturan, begitupun kehidupan. Aturan yang telah disepakati dengan Dzat Pemilik konsekuensi tersebut, jelas dan tertulis pada dua kitab.


Salah satu dari kitab tersebut bernama kitab suci dan yang lainnya diwariskan oleh sesuatu bernama Rasul sebagai wasit yang memang telah dipilih oleh Dzat Yang Maha tadi. Dua kitab tersebut memuat aturan, cara bermain dan konsekuensi atau hukumannya. Jika ditaati, konsekuensinya akan baik sebaliknya, jika dilanggar maka akan menjadi petaka di kemudiannya.

Tubuh ini hanyalah bongkahan fisik yang tak bernilai, ia hidup dan dikenadalikan oleh satu Dzat Yang Maha Hidup, pemilik semesta, segala hal yang terdapat di dalamnya dan yang meliputinya. Bongkahan fisik ini akan bergerak dan berjalan sesuai kehendak Dzat Yang Maha Besar tersebut. Bongkahan fisik yang diberikan kepada manusia adalah tubuh, tubuh ini sepenuhnya adalah milik Dzat tersebut dan sepenuhnya dikendalikan oleh-Nya. Jodoh dan kematian adalah 2 dari beberapa hal yang sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan oleh-Nya, yang kemudian tertulis dalam kitab kentuan dan bernama takdir. Hanya sekitar 1% atau 0.1% yang dapat dikendalikan oleh manusia. Tak, ada manusia yang benar-benar mampu menguasai dirinya sendiri, hanya Dia-lah yang berhak atas kendali tersebut. Tubuh ini adalah milik-Nya, Sang Penguasa.

Sebab kita sadar bahwa bukan kita pemilik dari tubuh ini dan segala apa yang dimiliki dan dari apa yang diusahakannya tapi ada Dzat Yang Maha Memiliki dan Menguasai.Dan Dia adalah Allah aza wa jall. Laa Illaha illa hu,wa laa hawla wa laa quwata illa billah. :)

Jangan disibukkan hingga lalai terhadap pemberhentian atau dimensi berikutnya. Ambillah secukupnya, apa yang terdapat pada dimensi ini dan sekadar untuk bertahan hidup. Jangan biarkan waktu memangsamu hingga ke portal dimensi berikutnya. Tinggalkan yang tidak penting dan kumpulkan sebanyak-banyaknya bekal untuk dimensi selanjutnya.

Dan jangan terpedaya atau tertipu terhadap dimensi "fana" ini. Karena, dimensi ini akan dilumat oleh waktu dan tibalah kita pada dimensi yang abadi. Dimana waktu terhenti.