Jumat, 20 Mei 2016

EYZ...!?

"Gimana, udah mulai proses belum..?"
Itu adalalah pertanyaan halus dari pertanyaan "Kapan nikah?" Aiiih rasanya dada terasa nyess, ada kutub selatannya. Beku!!

Sebuah pertanyaan yang membuka memori perihal ikhtiar kerabat maupun sahabat mencarikanku jodoh. Membuka kenangan konyol masa SMA dulu, saat masih idealis.

Setelah beranjak dewasa pernah kumeminta seseorang untuk menjadi pendamping hidup. Setelah mendapat wejangan dari salah satu sahabatku perihal pahala berkhidmat pada suami yang memperkenankan memasuki surga dari pintu manapun aku mau selama taat padanya. Namun setelah banyak pertimbangan, aku memilih mengabaikan semua rasa dan berazam takan pernah meminta untuk kedua kalinya.

Kini usiaku menjelang 30tahun, masih tetep lajang. Tetapi tetap baik-baik saja. Masih banyak hal yang harus ku persiapkan untuk menikah. Berusaha memperbanyak nutrisi tentang parenting, adalah salah satu ikhtiarnya. Meski rasanya tak pernah cukup.

Aku tak ingin menikah karena kesepian, usia yang tak muda lagi, karena uang, sekedar alih status di KTP, atau menikah karena desakan siapapun.

Aku punya mimpi besar tentang pernikahan. Mimpi tentang anak-anakku kelak 10 atau 20 tahun setelah pernikahan. Mereka akan jadi apa?  Seperti apa aku dan akan suamiku kelak mendidik mereka? Tentu akan menentukan masa depan mereka, menjadi pemimpin atau sekedar follower. Akan berbuah surgakah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar