Minggu, 14 Agustus 2016

Khilafku


Kerap kali diriku mengaduh
Seakan lara hanya milikku sendiri
Nestapa tak hentinya menyapa kalbu
Perih,menyayat kalbu...

Andai saja diriku tahu,
Tentang maksud Tuhan memberiku lara
Kebahagiaan tentu membuncah setiap saat
Manakala lara menyapa,
Mungkin Ia tak inginkanku hentikan senandung lirih doa-doa yang melangit
Saat duka menerpa, mungkin dosa-dosaku terampuni
Manakala ujian menggunung, mungkin setelahnya ada rindu.

Kelak semuanya akan menjadi kenangan,
Yang tersimpan rapi dalam benak.
Saat itu, aku bersyukur betapa indah ujiNya

Sungguh di luar sana
Ada jutaan jiwa yang lebih pantas mengeluh
Namun, mereka bersyukur, pada karuniaNya
Tak henti menyapa jiwa yang lapang
Seperti ombak yang menyapa pantai setiap detik
Seperti udara yang tak kunjung habis saat dihirup

Tak pandai bersyukur jiwa ini wahai Robbku.
Ampuni Aku..


07:01
Bogor, 15 Agustus 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar